Tidak menyangka 16 Oktober 2023 adalah masa berkabung bagi NKRI. 25 tahun lalu, kita dengan gembira menggulingkan Soeharto, dan lahirkan KPK, dan MK yang mewakili semangat Reformasi. Mencegah KKN, politik dinasti, dan penyalahgunaan kekuasaan. Hari ini, Mahkamah Konstitusi membuat gol bunuh diri, dan akhirnya meloloskan keputusan politik dengan memberikan karpet merah kepada keluarga Jokowi melanggengkan kekuasaan.
Masalah Jokowi, atau Gibran akan meneruskan drama ini atau tidak, bagi kita sudah non-isu. Karena isu utamanya adalah Mahkamah Konstitusi sudah terkompromi, dan terkorupsi. Dihadapan rakyat Indonesia, tanpa malu MK menggunakan celah hukum untuk membuat norma hukum baru.
Gugatan yang dikabulkan dilakukan mahasiswa kemarin sore yang tidak jelas latar belakangnya. Tidak heran, setelah ini, anak ini akan dikuliti habis oleh media? Siapa dia, siapa yang memberikan panggung? Siapa yang mengajari? Politik semakin riuh dan panas. Tidak menyangka keluarga Jokowi sejauh ini “mainnnya.”
Dengan jatuhnya Mahkamah Konstitusi melalui kasus ini, maka semua keputusan MK setelah ini akan dipertanyakan. Apa yang diperjuangkan Order Reformasi sudah selesai hari ini. Jadi, bagi saya 16 Oktober 2023 akan dikenang sebagai hari kematian Orde Reformasi. Tidak pantas lagi kita menyandang semangat itu. Harus ada Orde lain. Pemimpin 2024 adalah yang berani membawa Indonesia kepada Orde Era Baru.
Nasih sudah menjadi bubur. Tidak ada yang menyangka Reformasi berhenti ditangan Jokowi dan keluarganya, tetapi itu mungkin harga yang mahal untuk 9 tahun terakhir ini. Jokowi sudah berhasil membangun infrastrutur, dan memberikan harapan. Tetapi dia telah gagal total dalam #RevolusiMental yang dia sendiri canangkan.
Yang para relawan Indonesia baru bisa lakukan adalah ikut menguburkan Reformasi dengan baik. Karena memang sudah tiada. Budiman Sudjatmiko sudah tiada, reformasi98 sudah tiada, sekarang MK pun sudah tiada. Kenyataan pahit ini harus kita terima. Supaya kita semua bisa move on. Akhir Reformasi bukanlah akhir dari NKRI. Tapi orde yang baru sudah dipersiapkan dan akan muncul untuk MELANJUTKAN HARAPAN BARU.
Dalam seminggu ini kita akan melihat peta politik yang sebenarnya. Masing-masing Capres-Cawapres adalah hasil kompromi, dan manuver-manuver politik. Bagi kita, itu hanya business as usual. Yang tidak biasa adalah keputusan MK hari ini. Keputusan yang mengkhianati semangat reformasi, dan membunuhnya dengan biadab. #RIPReformasi.
Pendekar Solo
Coretan Lain:
- Siapa Menyandera Jokowi?
- Kerusakan Moral Politik Indonesia Sudah Dilevel Akut
- Tercorengnya Dua Anak Reformasi : KPK & MK
- Ketika Akademisi Mulai Mengkritisi Jokowi
- Pemilu 2024 : The Endgame Era Reformasi