Orang Yahudi (Jews) yang interchangebly mewakili seluruh Orang Israel atau keturunan Yakub adalah suku purba yang masih eksis sampai hari ini.
Kepercayaan, bahasa, budaya, bahkan sistem pendidikan secara prinsip tidak banyak berubah. Cerita sejarah lahirnya Israel pun dipercaya tiga agama besar : Yahudi, Kristen, dan Islam (Agama Samawi).
Nabi Ibrahim, atau Abraham pun dipercaya ketiga kepercayaan ini. Dari keturunan darah, Yahudi lebih fokus kepada Abraham, Kristen kepada keturunan Yakub (Israel), dan Islam kepada keturunan Ismael (Arab).
Kepercayaan yang berbeda tidak bisa menghapus sejarah yang dipercaya bersama bahwa ketiganya percaya “Tuhannya Abraham atau Ibrahim”
“Common Faith” inilah yang seharusnya menjadi dasar kita mengerjakan Shalom atau Perdamaian karena perbedaan kepercayaan (teologi) dalam mengenali Allah Abraham.
Kerumitan perbedaan kepercayaan semakin sulit diurai karena faktor Politik. Setelah lahirnya Israel Modern (1948), maka secara politik Israel sekarang tidaklah sama dengan Israel jaman Kerajaan.
Israel modern adalah negara demokrasi yang terdiri dari banyak agama, kepercayaan, dan kepentingan. Sebab itu, tidak selalu kebijakan politik Israel akan selalu sesuai dengan Taurat maupun HAM.
Disisi lain, Israel modern terdiri dari orang-orang asli (native) Yahudi yang masih memegang dan menghidupi Covenant Abraham, Musa, dan Daud. Dan sebagain dari mereka, adalah Orang Asli Yahudi yang percaya Mesias adalah Yeshua Hamasiach (Yesus Kristus) disebuth Messianic Jewish.
Apa Artinya?
Membenci seluruh orang Yahudi adalah sebuah kejahatan kemanusiaan dan rasis. Seperti apa yang dilakukan Firaun, Herodes, Romawi, sampai Hitler.
Demikian juga membenci orang Arab, China, Persia, Turki, Barat, dll. Semua suku adalah ciptaan Tuhan.
Perbedaan di kepercayaan (agama, teologi, sekte) harus diselesaikan dengan dialog dan mencari Common Faith untuk membangun kemanusiaan bukan dengan senjata.
Perbedaan karena kepentingan Politik adalah sumber semua kebencian, peperangan, dan akhirnya penderitaan manusia. Sebab itu, ideologi yang mengajarkan peperangan dengan menggunakan kepercayaan yang dipolitisisasi (ideologi agama) adalah ideologi yang paling berbahaya.
Agama yang diideologikan ini ada dalam setiap agama, termasuk Kristen. Karena begitu cintanya kepada Israel, “pendukung Israel” lupa bahwa orang Yahudi tidak hanya Yesus, tetapi juga ada Yudas. Kebalikannya, karena begitu bencinya kepada Israel, “Pembenci Israel” lupa bahwa orang Yahudi adalah manusia, keturunan Abraham dan keluarga Ismael.
Salam Damai, Shalom, Salam, Peace, Eirene!
Catatan : 11 Nisan 5784 – Shabat Hagadol (Shabat Agung)
Just me,
Hanny Setiawan
Coretan Lain:
- Ekklesia – Israel, Teologi Kristen Yahudi
- Posisi WNI Kristen Dalam Polemik Israel Palestina
- Saran Ganjar Untuk Duduk Bersama, Mereview Posisi Israel – Indonesia
- Bikin Agama Baru, Why Not?
- Saya Bukan Minoritas