Melawan Distraksi, Menghidupi Arti

Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
Amsal 24:27-29

Distraksi atau gangguan adalah apapun yang menghalangi, memperlambat, membelokkan, sampai menghentikan sebuah tujuan. Salomo memberikan nasihat praktis untuk tidak terjebak kepada distraksi-distraksi (distractions) di Amsal 24:27-29.  Tiga nasihat utama dalam Amsal itu adalah:
1. Pandangan Kedepan
2. Tetap Pada Jalan Yang Sudah Ditentukan.
3. Tidak Menyimpang.

Marta dalam Luk 10:40-42 diceritakan terdistraksi sehingga kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal.  Fokus kepada tujuan Ilahi dan tidak belok kemana-kemana. Paulus dalam I Kor 9:26 mendorong untuk berlari dengan tujuan yaitu Panggilan Surgawi (Fil 3:14).

Kisah Nehemia 6:3-4 yang diganggu oleh Sanbalat dan Geshem memberikan gambaran bagaimana orang-orang terpanggil adalah orang-orang yang fokus kepada “menyelesaikan mandat”, dan tidak gampang untuk dibelokkan, apalagi dihentikan.

 Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: “Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!”
Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka.
Neh 6:3-4

Tidak ada perjuangan tanpa tantangan.  Para saksi iman (Ibr 11-12) yang telah mendahuli kita telah memperlihatkan perjalanan iman tidak pernah ada yang mudah. Ketakutan, kebimbangan, keraguan yang disebabkan banyak hal disekitar adalah akibat dari distraksi-distraksi yang kita biarkan untuk hidup bedan berkembang.

Tuhan yang panggil, Tuhan yang pelihara, Tuhan yang menyertai, dan Tuhanlah yang akhirnya akan menyelesaikan.  Bagian kita adalah mengambil bagian (methocos) pekerjaan yang sudah disiapkan bagi kita.

Ada orang yang tidak mau ikut berperang, ada orang yang mau ikut berperang, dan ada yang mau melangkah 2 mil lebih untuk menjadi para pahlawan.  Para forenunner yang tertulis di hall of faith Ibrani 11 bukan hanya orang yang ikut berperang, tapi orang-orang yang mengambil keputusan untuk “memberi lebih.”  Merekalah para pahlawan Kerajaan Surga.

Para pahlawan iman inilah para orang sisa yang dibangkitkan untuk menjadi bagian dari penggenapan-penggenapan (fullfilment) dari Rencana Kekekalan Allah (Ef 1:10).  Itulah arti kehidupan yang sebenarnya.  Distraksi harus dilawan, supaya tujuan dapat diselesaikan dan kehidupan ada artinya. Let’s finish it, together!

Hanny Setiawan

Coretan Lain:

Please follow and like us: