Pesan ini adalah pesan utama yang muncul setelah masa pandemi covid 2019. Selama masa itu, highlight pertempuran Biden vs Trump yang sampai hari ini belum selesai memperlihatkan global warfare yang nyata.
Berturut-turut eskalasi perang internasional menguat. Mulai dari keluarnya US dari Afghanistan, Rusia-Ukraina, Israel-Hamaz, sampai eskalasi politik di middle east yang semakin meninggi.
2024 pemilu tidak hanya ada di Indonesia, tetapi ada di puluhan tempat yang lain, termasuk Taiwan, India, dan Amerika. Taiwan penting karena eskalasi pertempuran dengan China. India adalah penyeimbang antara China dan Amerika.
Timur (China), Amerika (Barat), Rusia (Utara), menunggu Selatan yaitu India. Indonesia yang memiliki arti kata asli pulau-pulau di India secara global adalah bagian dari Selatan.
Xi Jin Ping dan Kim Jong Un secara mengejutkan di awal tahun sudah memberikan statement politik yang keras. Ambil alih Taiwan, dan perang dengan Korsel menjadi undang-undang. Sementara itu, tiba-tiba Putin mengatakan bahwa Biden akan menjadi presiden lebih baik dari Trump. Bisa diartikan, Putin menghendaki perang tidak dihentikan.
Timur, Barat, dan Utara telah mengarah ke perang. Indonesia – India menjadi pemegang peran penting perdamaian dunia. Indonesia akan membutuhkan dana yang besar paska pemilu untuk recover semua modal politik yang sudah keluar.
Dan sejauh ini, Indonesia lebih kearah China dalam pembiayaan. Susunan kementrian yang baru baru bisa dipakai untuk melihat kemana Indonesia akan berlabuh lebih jauh.
Sebab itu, India election is the next battle. April-Mei 2024. Modi yang memiliki rating tinggi adalah fundamentalis hindu yang memiliki gaya politik hampir serupa dengan Jokowi.
Perlu diketahui, persaingan politik India dan China adalah yang terlama dalam sejarah peradaban manusia. Perbatasan Cina dan India adalah titik konflik yang juga bisa meledak sewaktu-waktu.
Apa yang bisa dibaca sejauh ini? Ketika Timur, Barat, Utara, Selatan dipimpin pemimpin politik otoriter dan suka perang, dan ekspansif secara global, maka itulah awal dari perang dunia ketiga yang kita tidak harapkan.
Setiap pemilihan ada konsekuensinya. Tugas para penjaga adalah “standing in the gap”, sebab itu harus mengerti gap atau celah atau jurang yang ada. Bukan sekedar kita mengikuti narasi media, apalagi politik elektoral, gambar global ini adalah kunci untuk melihat Divine Blueprint yang sebenarnya.
Tuhan jauhkan Indonesia terjebak dalam perang global. Dan bisa mengambil posisi sebagai alat perdamaian.
God has mercy on us.
#NoWW3 #PeaceWithTruth #Shalom
Hanny Setiawan
Coretan Lain:
- Dalam Konflik Israel Palestina, Apa Yang Seharusnya Dilakukan Pemerintah RI?
- Indonesia : Mengutuk Israel, Mencintai Taliban?
- Ajaib! Israel – UEA Berdamai Membuka Pintu Perdamaian Timur Tengah
- Mengartikan Kepergian Ratu Elisabeth
- Sekularisasi Amerika