Kerusakan Moral Politik Indonesia Sudah Dilevel Akut

Dalam 2-3 hari ini Indonesia akan menetapkan pasangan terakhir capres-cawapres 2024. Kasus MK yang membuat “patah hati” para negarawan, dan aktifis nasionalis telah menyita energi bahkan airmata.  Politik amoral yang sudah dipertontonkan oleh keluarga Jokowi telah menorehkan tinta merah yang sulit untuk diperkatakan.

Berbeda dengan kelompok kanan, kelompok nasionalis tengah lebih mengedepankan diplomasi dan berharap yang positif sampai last minutes. Sebab itu, Soeharto bisa bertahan 32 tahun meskipun banyak pelanggaran moral, etika bahkan hukum.  32 tahun untuk menggulingkan regime sehingga akhirnya people power dan demo besar-besaran.

Akankah Indonesia masuk jaman jahiliyah lagi, jaman kegelapan yang akan mengorbankan banyak jiwa baik ketika mulai, maupun ketika menghentikannya?  Orde baru dimulai dengan matinya jutaan orang di G30SPKI, dan kemudian hancurnya Indonesia di 1998 secara multidimensi.  Sejarah pahit yang membuat kita yang mengerti menjadi gemetar.

Lembaga survey mulai dipakai pembenaran akan kejadian MK.  Wajah-wajah tak merasa bersalah dan tak tahu malu tetap dengan entengnya gentayangan untuk konsolidasi politik didepan mata.  Dan hanya bisa menggunakan sosmed untuk teriak-teriak, karena infrastruktur sosial yang ada telah rusak, dan ternyata kerusakan itu telah akut.

Mirip seperti yang terjadi di Amerika, ketika masyarakat sipil membuat justifikasi terhadap LGBTQIA dll, sehingga nilai-nilai Kristen yang mendasari lahirnya Amerika, telah menjadi nilai-nilai yang justru diposisikan melanggar hukum.  Mereka memainkan konstitusi, dan perilaku masyarakat untuk tujuan politik busuk mereka.

Indonesia sudah di tahap yang akut, dan bisa masuk ICU dalam waktu cepat apabila keluarga Jokowi dibiarkan menginjak-injak etika politk berbangsa dengan alasan apapun. Pemilu damai 2024 yang dicanangkan Jokowi, girang, dan kata-kata manis lainnya hanyalah gimmickgimmick yang sudah sulit dipercaya. Tampaknya, keluarga Solo ini telah sepakat untuk meraih kekuasaaan berapapun harganya, meskipun itu membuat bahaya persatuan Indonesia.

Siapa menyangka mereka sejahat itu.  Diksi jahat dipakai karena hanya orang jahat yang tega mengorbankan atau membuka potensi mengorbankan orang lain. Tidak ada hukuman sosial kepada mereka, sehingga cengengesan, senyuman gombal, dan jempol gaje yang dipertontonkan.  Benar-benar mengherankan, sejak kapan Jedi menjadi Sith?  Baru atau sudah sejak lama?  Atau memang itu aslinya?

Harapan saya, semoga ada jalur hukum, dan sosial politik yang legal yang dapat dipakai untuk “memberi pelajaran” kepada para pengkhianat reformasi ini.  Bukan hal yang mudah.  Karena lawan yang dihadapi telah mampu merusakan paradigma, dan value dari masyarakat sipil Indonesia yang dipenuhi generasi yang sangat labil, dan tidak memiliki etika kebangsaan apapun.

Bola liar yang bisa terjadi sekarang adalah, yg pertama kelompok radikal kanan akan nge-push momentum negatif ini untuk people power sampai titik maksimal sehingga menguntungkan kelompok PKS cs.  Apakah akan sebesar 212? Itu yang akan dihitung oleh para bohir.  Yang kedua, akan terjadi kekacauan hukum dengan berbagai tuntutan-tuntunan hukum yang akhirnya juga mengarah ke demo-demo sampai pemilu baik putaran pertama, atau kedua, sampai kepada pelantikan 20 oktober 2024.

Secara singkat, ketidakstabilan politik, dan turbulensi yang tinggi sudah dan akan terus tereskalasi selama 1 tahun kedepan.  Dengan bersamaan perang geopolitik yang meninggi, dampak ekonomi mulai terasa.  Rupiah mulai melemah secara sifnifikan.  Omongan Jokowi sudah tidak ada tuahnya, posisi lameduck sudah tercipta, karena ulah keluarganya sendiri.

Kelompok nasionalis sudah terbelah, pintu perpecahan sudah dibuka dengan paksa oleh Mahkamah Konstitusi.  Posisi para penjaga bangsa ada dititik yang lemah.  Ikut oposisi untuk menjatuhkan Jokowi, tidak mungkin.  Ikut mendukung Jokowi dengan manuver-manuvernya juga tidak mungkin.  Maka yang bisa dilakukan hanya sebatas kritik dan mencoba untuk mengedukasi ulang masyarakat, bahwa Jokowi dan keluarga tidak lagi seperti Jokowi yang dahulu.  Semoga Sihir Jokowi mampu dikalahkan dengan akal sehat, dan maksud baik.  Tuhan ampuni bangsa ini!

Coretan Lain:

Please follow and like us: