Bisnis Kerajaan atau Kingdom Business adalah istilah yang sering digunakan circle orang Pentakosta-Karismatik dalam melabeli sebuah bisnis (baca : perusahaan) yang didedikasikan untuk membangun Kerajaan Surga di bumi seperti di surga.
Meskipun demikian, di lingkaran kekristenan yang lebih luas, prinsip dari Bisnis Kerajaan ini sudah dikenal dengan beberapa istilah seperti Etika Bisnis Protestan, Tent-Maker (pembuat tenda), sampai pada prinsip Business As Mission (BAM) sudah dikenal. Sebagai contoh referensi, Max Weber menulis The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1905), Timothy Keller menulis Every Good Endeavor: Connecting Your Work to God’s Work (2012), Richard C. Chewning menulis Business Through the Eyes of Faith (1990).
Artinya, Prinsip Bisnis Kerajaan memiliki posisi strategis dalam dunia teologis-akademis untuk diteliti, dipahami, dan dikonstruksi. Bagi para praktisi bisnis, kebutuhan untuk Teologi Bisnis Kristen menjadi sama pentingnya dengan teologi misi, liturgi, atau teologi-teologi lainnya. Hal ini semakin dikuatkan Ed-Silvoso yang melihat bahawa Pemimpin Bisnis sejajar dengan Pemimpin Agama, dan Politik-Sosial. Pemimpin di tiga sektor ini Agama (Gereja) – Bisnis – Pemerintah menjadi “Trinitas Kota” yang apabila bersatu memiliki otoritas yang bukan hanya spiritual, tapi juga riil dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan para pemikir dibidang Teologi Bisnis Kristen ini membuat akhrinya lahir “Teologi Asal-Asalan” dalam lingkungan yang mengaku diri “Kingdom Business.” Sehingga akhirnya Kingdom Business yang tidak pernah untung dengan mengatasnamakan Roh Kudus, sampai Kingdom Business tak beretika dengan mengatasnamakan “Kepentingan Umat” terjadi.
Kasus Izin Tambang yang diberikan ke Ormas Keagamaan adalah contoh yang riil bagaimana Etika Bisnis Kristen dibutuhkan untuk menjadi rambu-rambu kelompok-kelompok Kristen dalam menyikapi tawaran menggiurkan dari pemerintah yang sarat politik kepentingan, dan nir-etika. Tanpa teologi Bisnis Kristen yang kuat, kuasa mamon akan menguasai para pebinsis, dan perusahaan kristen.
Meskipun “atas nama Kerajaan” sebuah bisnis tidak bisa serta merta bisa disebut Bisnis Kerajaan. Itulah siasat mamon yang tidak jujur (Luk 16:19) yang menjebak kita dengan jargon-jargon, dan istilah-istilah rohani tapi miskin bahkan nir esensi.
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon – Luk 16:19
Pekerjaan rumah (PR) dibidang Teologi Bisnis Kristen ini sangat masif. Kebutuhan keuangan dibidang pelayanan dan non-profit yang besar membuat ketergantungan kepada donatur yang tinggi. Para donatur pada akhirnya adalah para pelaku bisnis yang belum tentu memiliki bekal yang cukup dalam berteologi di bisnis. Akibatnya, ketergantungan kepada donatur yang membuat tujuan Ilahi itu bisa belok dengan alasan : tidak ada uang karena tidak ada donatur yang sepakat.
Pelayanan Kerajaan Surga (Gereja, Ministry, Para-Church, Ormas dsb) bukanlah institusi peminta-minta yang kemana-mana menjadi obyek penderita. Pelayanan adalah sebuah hak istimewa untuk memenuhi panggilan surgawi. Paulus mengatakan panggilan itu sebuah hadiah (gift) – Fil 3:14. Baik dibidang Agama, Bisnis, maupun Politik semua adalah panggilan Tuhan yang harus kita laksanakan tepat sesuai instruksi Sang Raja.
Ketika semua utusan Kerajaan memiliki hati, pikiran, dan tujuan Ilahi yang sama, maka terjadi sinergi kerajaan yang sangat besar. Untuk menyatukan pemahaman, pikiran, sampai akhirnya langkah inilah perlu dibangkitkannya para pemikir, teolog, dan pengajar Bisnis Kerajaan yang Alkitabiah, sekaligus profetis untuk melahirkan para pebisnis ulung kerajaan yang bisa menghasilkan uang, memiliki prinsip, dan beretika.
Hanny Setiawan
Imadeo – Your Imagination is Our Reality
Coretan Lain:
- Pertemuan Profetis di Tempat Kerja
- Bekerja Dalam Dimensi Kerajaan
- Dua Orang Yahudi : Yesus dan Yudas
- Awasi Berkembangnya Kristen Politik di Indonesia!
- Bagaimana Cara Roh Kudus Memimpin Bisnis Kita?