Bekerja Dalam Dimensi Kerajaan

Bekerja, baik wirausaha atau profesional, memiliki tujuan akhir adalah mendapatkan uang. Apabila tidak bermotivasi untuk mendapatkan uang maka disebut sukarelawan atau volunteer. Karena mendapatkan uang menjadi tujuan akhir maka lahirkan filosofi by all means yang artinya dengan berbagai cara asalkan untung.

Filosofi inilah yang sering dipakai para motivator sukses untuk mendorong karyawan, profesional, investor, sampai kepada pemilik untuk membangun bisnis yang sukses.

Asalkan tidak melanggar hukum, atau bahkan kadang menelikung hukum pun , orang bisa berani asalkan tidak ketahuan demi mendapatkan uang.  Filosofi modern inilah yang sekarang menguasai dunia usaha (marketplace) sehingga lahirlah kapitalisme ektstrem yang mementingkan uang daripada orangnya. Filosofi hidup sukses!

Lalu bagaimana pengikut Kristus seharusnya beroperasi di dunia usaha? Apakah kita tidak diperbolehkan untuk mencari uang? Apakah bisnis kerajaan harus semua sukarela?

Tentunya tidak seperti itu, bisnis tetap harus untung, tapi ternyata sejak awal pelayananNya Yesus sendiri sudah menyatakan secara prinsip bagaimana seharusnya bisnis dalam dimensi Kerajaan.

Yang pertama, dengan jelas Yesus menyatakan “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi (Mat 6:19a)”, dan Dia mengingatkan bahwa dimana harta kita berada disitu hati kita berada (Mat 6:21).

Disini, Yesus membuka rahasia kehidupan kelimpahan Salomo (Amsal 4:23) yaitu hati kita sangat bergantung dengan “harta”. Protokol hati ini mengharuskan kita memilih harta apa yang akan selaras dengan hati. Dan langkah awal adalah menyelaraskan hati kita dengan harta surgawi.

Yang kedua, mamon dianggap sebagai perwujudan dari semua kejahatan, sehingga tantangan utama adalah memilih antara Tuhan dan mamon.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. (Mat 6:24)
Intinya adalah kepada siapa kita akan mengabdi dan menyelaraskan diri dan bisnis kita itu yang terpenting.

Yang ketiga, “semua” adalah produk sampingan bukan produk utama. Artinya, uang bukanlah tujuan utama tapi hasil sampingan dari sebuah proses lain. Proses itu adalah mencari Kerajaan dan KebenaranNya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat 6:33)

Proses mencari dahulu inilah yang seringkali kita lupa. Sehingga yang sering terjadi adalah kekuatiran dalam bisnis, dan kekuatiran itu menghasilkan ketakutan terhadap manusia yang akhirnya mendatangkan jerat (Amsal 29:25)

Dalam dimensi Kerajaan, bekeja yang diberkati adalah bekerja yang membawa hati kita semakin selaras dengan harta surgawi, penuh pengabdian sebagai hamba kepada Tuhan, dan menjadi pencari pribadiNya (truthseeker). Inilah filosofi hidup benar!

Hanny Setiawan
Hidup Benar Lebih Baik Daripada Hidup Sukses

Coretan Lain:

Please follow and like us: