Ditengah kegundahan hati melihat keadilan yang semakin menghilang dalam kasus Ahok, nama Afi Nihaya Faradisa telah muncul memberikan secercah harapan.
Bukan sekedar buah pikirannya, ataupun kemudaannya, tapi “ada Ahok” dalam diri adik Afi ini. Apa itu? Keberanian! Keberanian dia menatap orang-orang yang jauh lebih dewasa, berpendidikan, dan berpengaruh dan mengungkap isi hatinya.
Banyak orang memiliki pemikiran yang sama dengan adik Afik, mungkin faktor kemudaannya memang menonjol. Tapi, seingat saya, sewaktu SMA saya pun mengingat banyak teman-teman yang pintar-pintar.
Artinya, tanpa merendahkan kemudaan adik Afi, hal tersebut justru bukan atau tidak seharusnya ditonjolkan.
Keberanian Afi inilah yang harus terus diekspose karena inilah spirit of Ahok. Di Indonesia sekarang ini yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berani #hidupbenar ditengah segala kemunafikan.
Kita memiliki cukup politikus yang ok, dan banyak yang busuk. Tapi yang kita butuhkan adalah negarawan, orang-orang yang memiliki nilai-nilai dan berani untuk menyuarakan, dan menghidupinya.
Tidak heran salah satu testimony adik Afi distatus FB-nya yang terbaru mengungkapkan bagaimana seorang dosen pun meleleh melihat keberanian “anak kemarin sore”
Salah satu momen paling mengesankan dalam hidup saya adalah ketika setelah rampungnya acara, seorang ibu dosen tiba-tiba menghampiri dan memegang pipi saya, kemudian beliau berkata dengan mata yang berkaca-kaca,
“Nak, kau tahu tidak, begitu banyak orang yang punya pendapat dan suara tapi lebih memilih untuk tidak mengungkapkannya. Saya adalah salah satu orang diantara mereka. Dan kamu berani, Nak. Saya tidak tahu apa yang harus saya ungkapkan padamu. Saya terharu!.”
Anti Korupsi dan Reformasi Birokrasi adalah dua hal yang sulit untuk ditiru pejabat publik yang lain. Dalam soal anti korupsi, Ahok bukan hanya tidak nyolong, tapi dia juga tidak membiarkan orang lain nyolong. Ini hal penting yang harus dicatat sejarah.
Kalimat “Pemahaman Nenek Lu” akan menjadi sebuh tugu peringatan, disini pernah ada seorang Gubernur yang tidak rela 1 rupiah pun uang rakyat dimainkan.
Dalam hal reformasi birokrasi, tidak perlu banyak penjelasan, bisa dilihat secara transparan bagaimana mengubah pemalas-pemalas di balikota menjadi pekerja-pekerja hebat.
Meskipun sayangnya, ketika proses belum selesai, ada om dan tante telolet yang memberi es, permen, dan mainan, sehingga anak-anak manja ini menjadi liar kembali.
Adik Afi mungkin bukan pejabat publik, tapi saya pribadi berharap dia terus bersuara. Karena suara adik Afik ini akan menjadi suara profetis yang akan membangkitkan spirit of Ahok didalam diri jutaan, puluhan juta, bahkan bisa sampai milyaran orang. Tidak ada yang mustahil di era sosial media ini.
Kalau tokoh NLP (Neuro Lingutistic Program), Anthony Robbins, pernah menulis top seller yang berjudul Awaken Giant Within You, tidaklah berlebihan apabila hari-hari ini kita melihat pentingnya untuk Awaken Ahok Within Us
Ini bukan waktunya diam, biarlah Ahok berdiam di penjara Mako Brimob bersama dengan Tuhan dan malaikat-malaikat yang menjaga dia, ini waktunya kita seperti adik Afi untuk keluar dari tempurung dan sama-sama mendeklarasikan “Bumi itu Bulat!”
Pendekar Solo
Coretan Lain:
- Kesaksian Heroik Romo Magnis Di Pengadilan MK Pemilu 2024
- Upaya Menjadikan Ahok Kartu Mati
- Ahok Komut Pertamina Membuktikan Ketidakadilan Hukum Di Indonesia?
- Bagaimana Perasaan Ahok Hari Ini?
- Jokowi, Ahok, dan Anies : 10 Tahun Perjalanan