Hari Ke-2
KEHIDUPAN PENYEMBAH
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Rom 12:1
Penyembahan yang sejati adalah manifestasi dari kehidupan penyembah. Sebuah proses dari dalam keluar, bukan dari luar ke dalam. Paulus menuliskan sebagai ibadah (ekspresi penyembahan) yang sejati sebagai sebuah hasil dari kehidupan yang dipersembahan kepada Allah.
Persembahan yang hidup (zao), kudus (hagios), dan berkenan (eurestos) adalah penyembahan yang harum dan berkenan kepada Allah. Kehidupan seperti itu dapat ditemukan dalam kehidupan Yesus.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. (II Kor 4:10-11)
Kehidupan Yesus adalah kehidupan kekal atau zoe (Yoh 1:4), bukan kehidupan biologis atau bios (II Ti 1:4). Kehidupan Yesus dari lahir, mati, dikubur, bangkit, naik ke-surga, disebelah kanan Allah Bapa, sampai akhirnya kembali ke dunia untuk memerintah kerajaanNya adalah pola kehidupan para penyembah.
Seorang penyembah adalah seorang yang sudah dilahirkan kembali dan menjadi ciptaan baru (Yoh 3, II Kor 5:17), menjadi benih yang mati (Mat 13:32), menghidupi proses jalan-jalan yang sempit dan memikul salib (Mat 7:14, Mat 10:38), berani untuk menghidupi panggilanNya (Mat 4:19), hidup dalam Roh (Rom 8:9), menjadi kawan sekerjaNya untuk mendatangkan KerajaanNya di bumi seperti di surga (I Kor 3:9), dan menyiapkan jalan bagi kedatanganNya yang kedua kali (Luk 3:4)
7 tahap kehidupan Yesus inilah yang menjadi pola kehidupan setiap penyambah Yesus. Suatu rangkaian dan proses kehidupan yang berorientasi kekekalan (Mat 6:33, Kol 3:1), dan tidak terjebak dalam lingkaran kehidupan dunia (I Tim 6:6-10).
Yesus memberikan contoh janda yang hanya memiliki dua peser sebagai seorang yang memberikan persembahan lebih baik karena janda ini memberikan semua yang dimiliki. Artinya, janda ini tidak lagi berorientasi kehidupan biologis tapi kepada kehidupan kekal
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya. (Mat 12:44)
Kehidupan Yesus adalah satu-satunya kehidupan yang dimiliki para penyembah. Tidak ada kehidupan yang lain. Diluar Dia, hanya ada berhala (I Yoh 5:21). Kehidupan seperti apa yang kita sedang jalani memperlihatkan penyembahan seperti apa yang kita sedang persembahkan.
Pendalaman Alkitab:
Kata Yunani λατρεύω (G3000, latreuō) berarti melayani Tuhan. Kata ini dipergunakan pertama di Perjanjian Baru ketika iblis mencobai Yesus dan mengatakan, “dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” (Mat 4:9). Proskuneo (G4352) memperlihatkan sikap hati, latrueo memperlihatkan kehidupan seperti apa yang memperlihatkan sikap hati yang benar. Dari kata latrueo dapat diartikan penyembah adalah pelayan. Seorang pelayan yang melayani TuanNya sedang menyembah Dia.
Semua manusia adalah penyembah, yang membedakan adalah Tuhan mana yang disembah