Dalam beberapa saat, Biden – Kemala dan Demokrat secara prosedural akan dilantik jadi US1-2 ke 46. Apakah akan terjadi martial law, atau insurrection act seperti yang diharapkan dari sebagian faksi pendukung Trump akan terjadi? Diatas kertas tidak.
Karena sejak Pence berbelok, kemungkinan Trump-Pence dilantik jadi semakin sulit apapun alasannya. Pence sudah bukan Trump lagi jadi tidak mungkin terjadi secara politis.
Dan pidato “It’s just a beginning” dari Trump jelas menyatakan dia memberikan restu ke “new administration”. Meskipun, Trump tetap tidak pernah menyebut Biden Administration. Artinya, Trump sudah menyerahkan total ke Militer dan tim transisi. Jadi, secara politis itu “exit strategi” yang dieksekusi Trump. Semua bola dilempar ada di Militer, Kongres, dan Biden-Kemala.
Having said that, salah satu concern dari konservatif adalah semakin menggilanya Demokrat melalui Biden-Kemala mengeksekusi Agenda dari globalist left, yang sekarang biasa disebut WOKE awakening. Sesuatu yang sudah dianggap sebagai “agama baru”, bukan cuma paham.
Salah satu narasi yang dimunculkankan adalah memposisikan “kristen sebagai ideologi politik radikal” persis seperti jaman para Rasul dan Romawi kuno, di abad ke-1 sampai ke-3 dimana orang-orang Kristen dikejar-kejar dan dibunuh. Hanya karena percaya Yesus Kristus mati, dikubur, dan bangkit sebagai Tuhan dan Manusia, Kurios.
Salah satu jalannya melalui gerakan Hak Asasi Manusia, dan yang sudah dimenangkan secara legal adalah LGBTQ. Kemungkinan pemilihan “menteri tansgender” yang pertama di US sbg federal officer akan membuka banyak pintu kemungkinan yang terjadi.
Para Pengkotbah, pendeta, teolog yang mengatakan LGBTQ adalah DOSA dan MELANGGAR FIRMAN TUHAN, akan dilabel radikal, intoleran, dan tidak manusiawi. Ramifikasi yang bisa terjadi, Alkitab akan disebut “buku ideologis” yang berisi provokasi terhadap kemanusiaan. As crazy as it sound, yet it did happen in past, and can happen now right?
Lihat tulisan Paulus ini:
Rom 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Rom 1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
LGBTQ disebuth memiliki PIKIRAN TERKUTUK. Dalam bahasa HAM tulisan ini bisa sangat keras dan menampar. Mereka bisa mengajukan Alkitab dilarang meskipun itu didalam gereja. Mereka sudah ambil Alkitab disekolah, kampus, kantor pemerintah. Sekarang Gereja dan Rumah, mungkinkah itu?
Kemungkinan itu selalu ada. Apakah itu akan terjadi di era Biden-Kemala, saya tidak tahu. Tapi sejarah dan fakta mengatakan LGBTQ mendapatkan kekuatan legal diera Obama-Biden. Jadi, bukan tidak mungkin kita akan melihat, menyaksikan yang ajaib dari Biden-Kemala.
Saya percaya God tetap berdaulat, tetapi saya juga percaya kalau Ekklesia harus mulai melihat yang terjadi di Amerika adalah WAKE UP CALL, bukan Woke Up. TU’I …Bangun….Revival!
Love,
Hanny Setiawan
Coretan Lain:
- Sampai Dimana Pemilihan Presiden Amerika?
- Tuduhan Teori Konspirasi Dahlan Iskan
- Ajaib! Israel – UEA Berdamai Membuka Pintu Perdamaian Timur Tengah
- Politik Ganti Nama
- Count or Recount Every “Votes” Until You Win