Donald Trump dalam segala kontraversinya lagi-lagi membuat manuver politik internasional yang mencengangkan. Dan membuat sejarah kembali bergolak. Dalam press releasenya malam ini (13/8/2020), Donald Trump mengatakan bahawa Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) mengadakan perjanjian perdamaian.
Trump mengatakan hal ini tidak pernah terjadi dalam 25 tahun terakhir. Dan memang sejarah sudah dibuat lagi. Apakah ini akan bergulir terus? Tampaknya demikan. Dalam liputannya, the Guardian menyatakan:
Trump bersama Benyamin Nyetanyahu (Israel), dan Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (UEA) telah berani mengalahkan spirit of fear (roh ketakutan) untuk melakukan perdamaian Arab – Israel. Hal ini sangat strategis sekali untuk perdamaian di wilayah yang selalu dirundung perang.
Kemelut di Timur Tengah yang sangat kental dengan agama, dan minyak membutuhkan keajaiban Tuhan untuk membawa perdamaian yang utuh. Dan Trump, Netanyahu dan Mohammed menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membuat keajaiban itu terjadi. Perdamaian selalu lebih baik, dari perang bukan?
Apakah Yang Lain Akan Menyusul?
Mengapa tidak? Indonesia yang menganut politik bebas aktif dan mengemban mandat pembukaan UUD 1945 seharusnya mendukung perdamaian Israel – UEA ini dengan membuka jalan raya perdamaian (peace highway) dengan nagara-negara Timur Tengah yang lain.
Bagaimana dengan Palestina? Selalu akan ada jalan untuk perdamaian apabila semua pihak berkepala dingin, UEA adalah awal dan contoh yang baik. Melupakan yang dibelakang, dan melihat masa depan.
Perjalanan perdamaian Timur Tengah masih sangat panjang, tapi paling tidak dunia mencatat bahwa 13 Agustus 2020 justru disaat Pandemi Covid 19, sebuah titik terang perdamaian mulai digulirkan. Apakah tulisan kuno Yesaya yang dipercaya bagaikan Joyoboyo di Jawa sedang digenapi?
Yes 19:23 Pada waktu itu akan ada jalan raya antara Mesir dan Asyur. Penduduk dari kedua negeri itu akan pulang pergi lewat jalan itu dan mereka akan beribadat bersama-sama.
Yes 19:24 Pada waktu itu Israel akan sama kedudukannya dengan Mesir dan Asyur, dan ketiga bangsa itu akan menjadi berkat bagi seluruh dunia.
Yes 19:25 TUHAN Yang Mahakuasa akan memberkati mereka dan berkata, “Kuberkati kamu, hai Mesir umat-Ku, Asyur ciptaan-Ku, dan Israel umat pilihan-Ku.”
Tiga negara penting di Timur Tengah, Israel, Mesir, dan Asyur (negara-negara Timur Tengah yang lain) akan mengalami perdamaian. Bukankah itu hal yang luar biasa? Membutuhkan iman yang kuat untuk melihat itu terjadi, tapi paling tidak kita bisa sudah melihat langkah pertama untuk melihat itu.
Garuda Pancasila, Dan Rajawali UEA
Lambang negara Indonesia, dan UEA boleh dikatakan MIRIP. Apakah itu kebetulan? Mungkin saja. tapi apakah tidak mungkin ada sejarah yang mungkin melatarbelakanginya? Bukan ranah artikel ini untuk mendetilkan, tapi cukup untuk membuat kita semua sadar, bahwa Indonesia pun masih “memusuhi Israel”.
Dengan terbukanya kemungkinan dunia Arab berdamai dengan Israel, apakah Indonesia akan lebih Arab dari Arab dan terus menjaga permusuhan ini sampai kiamat? Mungkin ini waktunya untuk pemerintah Indonesia memikirkan ulang politik luar negeri untuk Timur Tengah.
Politik bebas aktif bukan berarti berpihak hanya kepada satu pihak, tapi harus kepada kedua belah pihak yang bertikai. Indonesia harus bisa meneruskan mimpi Soekarno untuk menjadi negara Non-Blok sehingga memainkan perannya sebagai Nation of Peace (Negara Pendamai). Apakah mungkin? Semua itu mungkin, kalau Fadli Zon, dan Fahri Hamzah bisa dapat bintang jasa Mahaputera (baca), apa yang tidak mungkin di dunia politik? Semuanya adalah Kemungkinan.
Pendekar Solo
Coretan Lain:
- Dalam Konflik Israel Palestina, Apa Yang Seharusnya Dilakukan Pemerintah RI?
- Mencegah Perang Dunia Ketiga
- Politik Ganti Nama
- Saran Ganjar Untuk Duduk Bersama, Mereview Posisi Israel – Indonesia
- Akankah Alkitab Menjadi Terlarang di Amerika?