Hitungan Politik Jokowi : Ganjar atau Prabowo?

Manuver cantik PDI-P membuat Ganjar semakin menguat. Pembicaraan di akar rumput yang demikian kencang membuat konsolidasi relawan, bahkan parpol dalam waktu yang cepat.  Hanura dan PPP sudah merapat ke PDIP.  PAN dibawah Zulfikifli Hasan sudah menjadi “partai Jokowi” yang hanya akan menurut ke Jokowi. Sehingga boleh dikatakan, kaki PAN sudah separo di Ganjar.

Koalisi besar goyah dan bimbang.  Prabowo safari ketokoh-tokoh lama (Wiranto, Hendropriyono, Bakri, bahkan Mahfud) tidak membawa pengaruh bagi pemilih Gen Z, dan mililineal.  Bagi Gen X,  bahkan safari masa lalu Prabowo membuat illfil karena teringat monster Orba.  Bad move bagi Prabowo. Lagi-lagi Prabowo terjebak ambisinya sendiri.  Be patient old soldier.

Hitungan Jokowi

Jokowi dengan lugas memperlihatkan bahwa dia menghendaki penggantinya MELANJUTKAN pekerjaannya. Dari tiga nama yang muncul, terlihat Jokowi tidak menghendaki Anies karena dianggap anggap menjungkirbalikkan semua yang sudah dikerjakan demi kepentingan politik dan kelompok.  Dan ini didukung mayoritas rakyat Indonesia yang sangat puas dengan kinerja Jokowi selama periode (hampir 80%).

Jadi menurut matematika politik Jokowi tinggal Ganjar atau Prabowo yang dianggap bisa melanjutkan pekerjaannya (termasuk mendukung anak dan mantunya).  All Jokowi final ini bisa terjadi, kalau tiba-tiba Nasdem dan Demokrat semua merapat ke Gerindra. Seperti pantauan terakhir karena kedekatan asal-usul mereka dari Golkar lama.

Apabila skenario Ganjar vs Prabowo tanpa Anies (karena di drop Demokrat dan Nasdem) terjadi, maka Pemilu 2024 akan penuh kegembiraan karena relatif politik identitas tidak akan menjadi kartu utama yang dimainkan.

Apabila itu terjadi, kemana Jokowi akan berlabuh?  Ganjar atau Prabowo?  Disinilah posisi strategis PDI-P yang tidak dimiliki Prabowo.  Untuk bisa melanjutkan program-program strategisnya, Jokowi membutuhkan PDI-P di DPR.  Karena kekuatan PDI-P di DPR mampu mengganjal proyek-proyek dimasa depan.  Politik selalu soal kepentingan, tanpa ada orang PDIP di RI 1, kita tidak bisa yakin bahwa PDIP masih akan mendukung IKN, misalnya.

Sebab itu, yang paling bagus buat Indonesia adalah PDI-P, Jokowi, dan Ganjar tetap menjadi satu dan menyelesaikan semua yang sudah direncanakan Jokowi 10 tahun terakhir.  Sehingga 10 tahun kedepan Indonesia sudah semakin moncer baik dilokal, regional mapun di percaturan global.

Yang terbaik untuk Indonesia baru.

Pendekar Solo

Coretan Lain:

Please follow and like us: