Relawan politik ngarep jabatan politik menurut saya “tahu sama tahu”. Tdk cocok dgn nama relawan tapi sehat untuk perpolitikan Indonesia yang dikuasai oligarki parpol.
Kasus TemanAhok yang akhirnya bubar karena Ahok masuk Parpol dimulai dari manuver Nasdem, pak SP. Waktu itu kekuatiranya kalau Ahok menang lewat jalur independen maka #ParpolAmbyar.
Seword yang terkesan sewot menurut saya juga dinamika politik normal antar relawan. Sama aja antar parpol juga demikian. Atau antara Brigaldo dan Denny. Semua sama. Relawan tapi tetap ada kepentingan. Siapa sih yg tdk ada kepentingan?
Jadi keep it slow aja. Saya milih Jokowi karena saya yakin dia akan mampu membawa Indonesia ke destiny yang Tuhan mau. Itu kepentingan saya. Karena kalau kepentingan Tuhan terjadi, keadilan sosial pasti terjadi.
Jadi kepada siapa Jokowi percaya,saya yakin sudah ada itungan politik dan kepentingan. Kalau ada kesalahan ya kt semua menjadi silent majority yang akan terus mengoreksi.
Kalau saya masih tetap kukuh menantikan Ahok masuk sistem lagi. Bila itu terjadi, itulah tanda waktu bahwa perubahan akan lebih cepat dua kali lipat.
Pendekar Solo
Coretan Lain:
- Adakah Relawan Nol Rp?
- Politik Toleransi Gibran Melawan Politik Identitas
- Tuduhan Kristenisasi Propaganda Murahan Politikus SARA
- Posisi WNI Kristen Dalam Polemik Israel Palestina
- Kepentingan Bersama, Prinsip Penggunaan Karunia