Daniel adalah seorang pencari Tuhan yang haus dan lapar akan apa yang harus terjadi di masa depan. Tapi waktu itu tidak semua bisa dibuka. Tuhan belum mengijinkan. Tuhan adalah Pribadi yang menulis sejarah, Dialah Alfa dan Omega, dari awal sampai akhir semua adalah Tuhan. Sebab itu Tuhan yang ada dalam sejarah adalah Tuhan yang memiliki otoritas untuk membuka lembaran yang baru kitab kehidupan.
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Dan 12:4)
Perjalanan rohani para pencari Tuhan bagaikan membuka lembaran-lembaran baru kehidupan. Membaca tulisan-tulisan Tuhan dalam sejarah untuk dipelajari, dimengerti, diajarkan, dan diaplikasikan sampai lahirnya sebuah peradaban baru.
Dari peradaban menuju peradaban sampai seluruh KerajaanNya termanifestasi dalam peradaban manusia, peradaban kerajaan. Paulus mengerti hal itu sebab itu dia mengatakan dalam Filipi 3:10 yang dia kehendaki hanya mengerti dan mengenal Kristus, karena disanalah semua rahasia peradaban ada. Paulus sudah menemukan pintu peradaban, dan dia menuliskan untuk kita supaya kita bisa hidup seperti dia hidup. “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. ” (Fil 3:17)
yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus (Ef 3:3-4)
Para pencari Tuhan adalah para peziarah rohani yang pada akhrinya didalam Kristus adalah para pembuka jalan akan lahirnya peradaban baru. Sejarah baru lahir setelah para pencari mendapat penyataan Ilahi. Kerinduan untuk melihat lembaran baru, adalah apa yang dirasakan juga oleh Rasul Yohanes di Patmos.
Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.” (Why 5:4-5)
Perjalanan melalui lembaran demi lembaran baru dari kitab yang sudah dibuka adalah perjalanan yang menegangkan tetapi penuh kegembiraan. Kita akan diajarkan hal yang belum pernah ada sebelumnya. Melihat apa yang belum pernah terlihat. Jalan-jalan yang belum pernah dilalui.
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.” (Yos 3:4)
Perjalanan melaui jalan-jalan yang baru di peradaban yang baru menjadi sebuah mandat Ilahi untuk setiap para pencari. Dari sebuah hidup dalam pencarian, lahirlah perjalanan rohani, dan akhirnya para pencari, dan peziarah rohani adalah orang yang mau hidup dalam mandat Ilahi (Yoh 17:4).
Hanny Setiawan
2009 – 2019 dalam perenungan mencari Tuhan membawa kepada sebuah pengertian yang akan dibagikan dalam tiga renungan kecil di penghujung Savout 5780, Pentakosta 2020. Sebuah akhir pencarian, tapi awal perjalanan.
Coretan Lain:
- Menemukan Tuhan Di Sion
- Church From Home, Sebuah Respon Atas Panggilan Era Baru
- Menari Dengan Tuhan
- Indonesia : Mengutuk Israel, Mencintai Taliban?
- Bagaimana Kalau Didi Kempot Sedang Menyuarakan Suara Ilahi?