Sejak kejatuhan manusia di Eden, Bapa disurga selalu menantikan kepulangan anak-anakNya. Perjalanan panjang membawa manusia kembali ke rumah Bapa sampai puncaknya ketika Bapa mengirim anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus untuk membuka jalan baru bagi manusia kembali.
Sejak jalan itu terbuka, Roh Kudus secara aktif memimpin setiap pribadi dan korporat (ekklesia) untuk mengikuti jalan-jalanNya, mengenal Yesus Kristus secara lebih dalam.
Setelah selesainya Kanon Alkitab, Perjanjian Lama dan Baru (66 kitab) menjadi Firman yang tertulis (logos) yang menjadi panduan bagi manusia untuk mendengar suara-Nya. Roh Kudus memberikan iluminasi melalui Kitab Suci sehingga manusia bisa “membaca petunjuk” yang diberikan Roh Kudus untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak pernah dibiarkan kita tanpa arah. Tapi selalu ada “tanda” dimana Allah memberikan arahan untuk kita melangkah.
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. – Yes 7:14
Kata tanda אוֹת ‘ôth pertama kali ditulis di Kej 1:14 “Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,”
Setiap masa, hari dan tahun ditandai. Hal ini dimengerti orang Majus, Matius mencatat “dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (Mat 2:2)
Hidup mengenali tanda-tanda Ilahi adalah bagian dari hidup di pimpin Roh Kudus (Rom 8:14). Tidak menggantikan Alkitab, tetapi menjadi petunjuk (direction) untuk mengambil langkah dan keputusan.
Hanny Setiawan