Hari Ke-2 Perjalanan Menuju Allah

Hari Ke-2
7 Hari Raya Roti Tak Beragi (Kel 12:16)

15 April 2025

Perjalanan Menuju Allah
Hanny Setiawan

Andreas adalah seorang profesional muda yang memiliki segalanya—karier, relasi, dan reputasi. Namun suatu pagi, duduk di tepi danau dengan secangkir kopi, ia merasa hampa. Ia berkata lirih, “Tuhan, semua ini terasa kosong…” Dalam diam, hatinya seperti mendengar suara: “Aku adalah jalan, bukan sekadar tujuan.” Saat itu ia sadar: selama ini ia berjalan, tapi bukan menuju Allah.

Dalam Yohanes 14:6, Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Pernyataan ini bukan sekadar petunjuk arah, tetapi undangan untuk hidup di dalam Dia. Perjalanan rohani bukan hanya soal pencapaian spiritual, tetapi transformasi melalui persekutuan dengan Kristus. Inilah yang disebut Perjanjian Baru sebagai “menjadi serupa dengan gambar-Nya” (2 Korintus 3:18).

Namun, perjalanan ini bukan ditempuh sendiri. Roh Kudus adalah Penuntun kita (Roma 8:14), dan tubuh Kristus—gereja—adalah komunitas tempat kita bertumbuh bersama (Efesus 4:15-16). Kesendirian bukanlah spiritualitas. Kita dipanggil untuk bertumbuh dalam Kristus secara kolektif.

Tetapi ada satu hal lagi yang perlu diingat: perjalanan ini belum berakhir. Dalam 1 Yohanes 3:2 dikatakan bahwa kita akan melihat Dia dan menjadi seperti Dia. Artinya, seluruh kehidupan ini adalah perjalanan menuju pengenalan dan penyatuan penuh dengan Allah. Inilah Journey into God.

Namun, tidak semua perjalanan membawa kita kepada Allah. Ada yang sibuk dalam pelayanan, studi, atau bahkan spiritualitas yang palsu—namun hati tidak pernah benar-benar mendekat. Hari ini, Tuhan mengundang kita untuk memeriksa: apakah kita sungguh sedang berjalan menuju-Nya, atau sekadar sibuk berjalan?

Duduklah seperti Maria di kaki Yesus. Diamlah dalam hadirat-Nya. Dengarkan Dia, bukan hanya tentang Dia. Sebab hanya dengan itulah kita benar-benar berjalan masuk ke dalam Allah, bukan hanya berjalan di sekitar kebenaran.

“Perjalanan ke dalam Allah bukanlah pelarian dari dunia, tetapi perjumpaan penuh dengan Sang Hidup yang mengubah dunia.”
Hanny Setiawan

Coretan Lain:

Please follow and like us: