Redemptive Destiny Indonesia, Nusantara, dan Asia Tenggara

Apa yang disebut bangsa ( nation) dalam pengertian kekinian adalah sebuah gagasan politik, bukan etnis. Konsep nasionalisme berkembang sejak abad ke-20, dan ditandai dengan lahirnya bangsa-bangsa setelah perang dunia kedua. Bangsa sebagai sebuah imagined community (Benedict Anderson) memiliki mimpi kolektif, dan batasan-batasan wilayah.

Dalam Alkitab, konsep batas wilayah ini melekat kepada “tanah” atau “land” yang memang secara Ilahi sudah ditentukan sejak semula ( destiny). Kotbah apologetis teologis Paulus di Atena yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 17 menerangkan bahwa memang ada tujuan-tujuan Ilahi dalam teritorial tertentu.

Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka. Allah melakukan itu supaya mereka mencari Dia. Mudah-mudahan mereka bertemu dengan Dia pada waktu mereka mencari-cari-Nya. Tetapi sebenarnya Allah tidak jauh dari kita masing-masing.  (Kis 17:26-27)

Artinya, Tuhan memiliki rencana yang melekat dalam setiap wilayah, daerah, atau teritori. Orang yang tinggal di tanah itu dapat datang dan pergi, tetapi maksud Tuhan tetap. Itulah yang disebut redemptive destiny atau tujuan penebusan. Seringkali disebut juga prophetic destiny.

Ketika seorang dilahirkan di suatu teritori tertentu, maka dia memiliki “apostolic destiny” atau tujuan apostolik yang melekat. Jadi ketika kita dilahirkan di Indonesia, maka sejak dari semula, kita memiliki mandat apostolik untuk tanah Indonesia.

#1 Bukan Batasan Politik, Tetapi Batasan Profetis

Tuhan yang melahirkan sebuah bangsa. Nubuatan Yesaya 66:8 sering dikutip, “..Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali?…” Kata ‘negeri’ dalam ayat ini, dalam ESV dipakai kata LAND atau tanah.

“Who has heard such a thing? Who has seen such things? Shall a land be born in one day? Shall a nation be brought forth in one moment? For as soon as Zion was in labor she brought forth her children.” Isaiah 66:8 (ESV)

Kata tanah (ESV), negeri (TB), atau bumi (KJV) dipakai kata אָ֫רֶץ (eret). Sementara kata nations (ESV, KJV), atau bangsa (TB) merujuk kepada גּוֹי (goy) yang lebih menunjukkan kepada people (orang, kelompok orang), dalam konteks PL ‘goyim’ lebih sering merujuk kepada non-Yahudi ( gentile).

Jadi, setiap tanah memiliki tujuan penebusan, dan hal tersebut melekat dengan orang-orang yang tinggal di tanah itu. Sebab itu goyim/orang asli (orang suku) tanah itu memiliki “hak kesulungan” sebagai penjaga pintu ( gatekeeper). Prinsip ini sangat penting ketika kita melayani sebuah wilayah atau terutama satu bangsa.

#2 Asia Tenggara adalah Nusantara Baru

Fakta sejarah adalah jejak-jejak Ilahi ( His-story) yang memperlihatkan bagaimana dari waktu ke waktu destiny sebuah wilayah dimunculkan, ataupun dihilangkan. Politik dan kekuasaan telah mengaburkan rencana Tuhan yang orisinil. Sebab itu, Tubuh Kristus memiliki mandat untuk “memuridkan bangsa” sehingga desain awal Tuhan dipulihkan. Kisah Para Rasul 3:21 menyebutkan _”..pemulihan segala sesuatu…”_.

Istilah Nusantara yang dilahirkan jaman keemasan Majapahit (Gajah Mada) memperlihatkan bahwa Indonesia modern memiliki batasan wilayah yang lebih kecil dari potensi yang sebenarnya. Wilayah Nusantara yang sebenarnya selaras dengan Asia Tenggara saat ini. Dan wilayah ini secara budaya sangat dipengaruhi oleh India, dan masuk menjadi wilayah apa yang disebut Greater India.

Hal ini berarti, batasan profetis atau wilayah apostolik Nusantara adalah Indonesia dan wilayah Asia Tenggara. Secara rohani, destiny Indonesia dan Asia Tenggara adalah satu kesatuan. Meskipun Indonesia yang sekarang memiliki mandat apostolik yang berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara yang lain, tetapi masing-masing negara Asia Tenggara terikat menjadi satu redemptive destiny.

Sebab itu, Tubuh Kristus di Asia Tenggara adalah satu kesatuan rohani seperti blok bangunan atas rumah rohani global yang lebih lebar lagi. Cara Tuhan membangun Tubuh Kristus adalah lapis demi lapis, yang masing-masing lapis terikat dan rapih tersusun (Efesus 4:16). Sebagai negara yang merdeka pertama, dan yang terbesar di Asia Tenggara, destiny Indonesia dan Asia Tenggara tidak dapat terpisahkan.

#3 Book of Destiny & Gathering

Setiap wilayah profetis memiliki buku tujuan Ilahi ( book of destiny). Wahyu 5:5 memperlihatkan bahwa hanya Anak Domba Allah yang dapat membuka buku tersebut. Dengan Penyembahan & Doa yang dilambangkan dengan Kecapi dan Cawan Emas, maka nyanyian baru dilahirkan (Wahyu 5:8-9). Penyembahan, Doa, dan Pesan Firman adalah tiga hal yang tidak terpisahkan.

Gathering adalah sebuah pertemuan yang diinisiasi Roh Kudus untuk mengumpulkan orang-orang yang tepat, waktu yang tepat, dan disaat yang tepat. Tanpa ada pembicara yang ditentukan, ataupun program yang ditentukan sebelumnya. Setelah mendapatkan pesan awal, dan melalui discernment secara korporat, maka ditentukan tempat, waktu, dan pesan utama. Kemudian semua yang digerakkan hadir adalah perwakilan-perwakilan dari orang-orang sisa ( remnant) yang untuk tujuan itu dipakai Tuhan untuk menyalurkan pesan-pesan-Nya melalui penyembahan korporat, doa syafaat, deklarasi, dan berbagi hati dan kesaksian hidup satu dengan yang lain.

SEA Gathering 2023, the Father’s Table, adalah sebuah Gathering untuk memanggil orang-orang-Nya Tuhan yang mendengar panggilan untuk Nusantara, atau Asia Tenggara di MG SetosbHotel, Semarang (28-30 Juni). Semarang adalah bagian dari segitiga Jawa Tengah Joglosemar, Jogja-Solo-Semarang yang memiliki arti penting dalam sejarah Nusantara. Suku Jawa sebagai suku terbesar di Asia Tenggara terpusat di Jawa Tengah dipercaya menyimpan The Ancient Book of Nusantara. Secara historis, dalam konstelasi politik Indonesia, Jawa Tengah selalu menjadi penentu strategis kepimpinan nasional.

Sebab itu, pertemuan Keluarga Tuhan di Semarang sangat strategis, dan penting untuk menentukan masa depan Indonesia Baru secara profetis. Seperti Nabi Amos katakan, “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?” (Amos 3:8). Tuhan telah menyatakan kehendak-Nya bahwa Indonesia Baru belum selesai dan harus dilanjutkan. Ini waktu-Nya, Tubuh Kristus di Indonesia mengambil posisi dan menyatakan kehendak-Nya. Sampai kehendak-Nya jadi di Indonesia, dan Asia Tenggara di bumi seperti di Surga.

Love you all,
Hanny Setiawan
Indonesia Family

BCA 785-108-8877 an Yayayasan Saluran Berkat Untuk Negeri
Note : Indonesia Family

Coretan Lain:

Please follow and like us: