Hari Ke-4
7 Hari Raya Tidak Beragi
18 April 2025
Respon Yang Berbeda
Hanny Setiawan
Hari itu, Simon Petrus tidak sedang dalam ibadah. Ia sedang bekerja. Semalaman ia dan rekan-rekannya menjala ikan tanpa hasil. Seorang nelayan berpengalaman seperti dia tahu bahwa kondisi ini berarti kerugian. Namun tiba-tiba, dalam ketidakberdayaan itu, Yesus hadir. Satu perintah keluar dari mulut Sang Guru: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” (Lukas 5:4)
Petrus menurut, meski secara logika dan pengalaman itu tidak masuk akal. Lalu terjadilah mujizat: jala mereka penuh hingga hampir koyak, kapal mereka nyaris tenggelam karena terlalu banyak ikan. Ini adalah supernatural provision—berkat melimpah yang hanya bisa dijelaskan oleh campur tangan ilahi.
Namun, reaksi Petrus sungguh mengejutkan. Ia tidak berteriak kegirangan, tidak langsung berpikir untuk menjual semua ikan itu dan menjadi kaya. Lukas 5:8 mencatat, “Ketika Simon Petrus melihat hal itu, ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa!’”
Mujizat yang seharusnya menjadi alasan untuk bangga, justru menghancurkan keangkuhan Petrus. Ia menyadari bahwa ia berhadapan dengan kekudusan dan kemuliaan yang tak terbatas. Keberhasilan duniawi tidak membuatnya sombong, tetapi justru menelanjangi kondisi jiwanya: “Aku orang berdosa.”
Ini adalah panggilan bagi kita hari ini. Sering kali ketika Tuhan memberkati kita—melalui bisnis yang berhasil, proyek yang sukses, penyembuhan yang ajaib, atau kebutuhan yang tercukupi—kita tergoda berpikir bahwa kita layak menerimanya. Tapi perjumpaan sejati dengan Yesus justru menelanjangi keberdosaan kita, dan membuat kita tersungkur dalam pertobatan dan kerendahan hati.
Jangan ukur kerohanian dari seberapa besar berkat yang kita terima. Ukurlah dari seberapa dalam kita tersungkur di hadapan-Nya saat menerima berkat itu. Sudahkah berkat menjadikan kita rendah hati?
“Perjumpaan sejati dengan kemuliaan Kristus tidak pernah membuat kita sombong, tapi selalu membuat kita sadar: Aku ini orang berdosa.”
Hanny Setiawan
Coretan Lain:
- Hari Ke-5 Perjalanan ke Titik Nol
- Hari Ke-1 Dua Kehausan yang Tak Sama
- Hari Ke-7 Tidak Mengerti Arah
- Hari Ke-2 Perjalanan Menuju Allah
- Hari Ke-6 Pencapaian Tanpa Hasil